Dinasti Umayyah

Pendidikan Islam pada masa dinasti umayyah tentunya sudah banyak berbeda dengan masa rosululloh dam masa khulafaur rasyidin karena pada masa ini pendidikan sudah cukup berkembang, tidak hanya pada ilmu agama tapi juga sudah pada bidang teknologi.sedangkan pada sistem pendidikannya masih sama pada masa yang dahulu yaitu "kuttab" yang di pusatkan dalam masjid.pendidikan pada masa ini sudah bisa berkembang karena segala potensi yang ada pada umat Islam di kembangkan melalui kebudayaan yang di dasari dengan nilai-nilai Islam.sehingga pada masa ini pendidikan sudah bisa di katakana sebagai Islam masa berkembang yang tentunya menjadi awal berkembang Islam masa dinasti abbasiyah.

1.2 Rumusan Masalah
• Bagaiman terbentuknya khalifah bani umayyah?
• Bagaiman sistem pendidikan pada masa dinasti bani umayyah?
• Apa sebab bani umayyah mengalami kemunduran?

1.3 Tujuan
Dengan mengerti sejarah pendidikan pada masa daulah umayyah di harapkan kita bisa belajar dari sejarah untuk bisa mengembangkan pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Terbentuknya Khalifah Bani Umayyah
Pendiri bani umayyah adalah mu'awiyah yang merupakan putra dari abu sufyan bin harb ibn umayyah ibn abdu syam ibn abd manaf dan ibunya hindun binti utbah ibn robi'ah abn abd syam abn abd manaf. Ia mempunyai kekerabatan dengan Nabi muhamad SAW. ia masuk Islam ketika terjadinya fathul makkah yang ketika itu ia berusia 23 th.
Muawiyah di angkat menjadi anggota penulis wahyu. Beliau banyak meriwayatkan hadist baik yang langsung dari rosul maupun dari sahabat terkemuka dan saudaranya habibah binti abu sufyan yang merupakan salah satu istri rosululloh, abdulloh ibn abbas, said ibn musayyab dan lain-lainnya.
Pada saat khalifah abu bakar memerintah, yasid ibn abu sufyan saudara mu'awiyah di angkat menjadi panglima di salah satu dari empat divisi yang di kerahkan khalifah abu bakar untuk menaklukkan daerah kota syam,setelah penaklukan kota itu, muawiyah di kirim untuk memimpin tentara bantuan untuk yazid. Mu'awiyah bertempur di bawah pimpinan saudaranya dan ia memimpin lascar Islam dalam penaklukan kota sidon, bairot, dan lainnya yang terletak di pantai damaskus.
Setelah kaum muslim mencapai kemenangan pada masa khalifah umar yazid ibn abu sufyan dui angkat menjadi guberbur yordania. Ketika yazid meninggal dunia khalifah umar menggabungkan daerah damsyik dalam dalam wilayah kekuasaan muawiyah. Mu'awiyah di kenal sebagai pemimpin yang ber kepribadian kuat, jujur, ahli dalam bidang politik. Hal inilahyang membuat khalifah umar suka dan cinta kepadanya .
Pada masa khalifah usman bin affan semua daerah syam di serahkan pada bani muawiyah ia di beri kewenangan untuk mengangkat dan membarhentikan pejabat yang membantunya. Dengan demikian ia berhasil mejadi gubernur selama 20 tahun setelah itu berhasil pula menjadi khalifah selama 20 tahun
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa keberhasilan mu'awiyah bukan hanya bermula dari hasil berdiplomasi yang terjadi pada perang siffin serta terbunuhnya khalifah ali bin abi thalib melainkan semenjak ia menjadi guberbur yang memiliki kemampuan dalam mengatur administrasi dalam pemerintahan yang memang terlihat semenjak masa rosululloh.
Pemerintahan pada masa ini bersifat monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). Suksesi kepemimpinan secara turun temurun di mulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yazid.ia bermaksud mengikuti sistem di persia dan bizantium.dia masih tetap menggunakan isltilah khalifah tapi dengan menambahkan "khalifah alloh" dalam pengertian penguasa yang di angkat oleh alloh.
Dinasti umayyah berkuasa selama 90 tahun (41H -132 H), ibu kotanya di pindahkan dari madinah ke damaskus.khalifah-khalifah yang pernah berkuasa di antaranya muawiyyah ibn abu sufyan (661-380 M), abdul malik abn marwan (685-705M), walid ibn abdul malik (705-715 M), umar ibnabdul aziz (717-720 M), hasyim ibn abdul malik (724-743 M)

2.2 Sistem Pendidikan Bani Umayyah
Periode dinasti umayyahmerupakan masa inklubasi. Pada masa ini peletakan dasar-dasar dari kemajuan pendidikan di munculkan intelektual muslim berkembang pada masa ini. pola p[endidikannya bersifat desentralisasi tidak memiliki tingkatan dan standar umur. Kajian keilmuan di pusatkan di damaskus, kuffah (irak), madinah, mesir, kordova, basrah, damsyik, palestina (syam), fistad (mesir).
Ilmu-ilmu yang di kembangkan pada saat itu adalah kedokteran, filsafat, astronomi, ilmu pasti, sastra, seni. Jadi pada masa ini tidak hanya di madinah seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin, tapi ilmu sudah mengalami ekspansi seiring dengan ekspansi territorial.pada sistem pandidikannya formatnya masih sama yaitu dengan sistem kuttab tempat anak-anak belajar membaca dan menulis alqur'an serta ilmu agama Islam lainnya.jika pada masa rosululloh dan khulafaur rasyidin metode kuttab guru tidak di bayar tidak pada masa umayyah karena pada masa ini guru di bayar karena sistem perekonomian juga sudah maju.
Banyak Penguasa yang membayar para guru untuk mengajari anak-anaknya bahkan ada juga yang menyediakan tempat bermukim di dalam istana. Tapi juga masih ada yang menggunakan cara lama yaitu belajar di pekarangan masjids terutama bagi siswa yang orang tuanya berlatar belakang ekonomi lemah.sehingga guru tidak di gaji melainkan dapat penghargaan dari masyarakat, dan materi yang di ajarkan pada umumnya diambil dari syair dan sastra arab
Bentuk pendidikan pada masa bani umayyah :
1. pendidikan istana, pendidikan tidak hanya tingkat rendah tetapi juga pengajaran tingkat tinggi sebagaimana halaqoh, masjid dan madrasah,guru istana di sebut muaddib, tujuan pendidikan istana bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan bahkan seorang muaddib harus memiliki kecerdasan hati dan jasmani anak. Adapun pelajaran di istana adalah Alqu'an, hadist, syair, riwayat hukama, menulis membaca dan lain-lain
2. badiah, dengan adanya arabisasi oleh khalifah abdul malik ibn marwan maka muncullah istilah badi'ah yaitu dusun badui di padang yang asih fasih bahasa arabnya dan murni yang sesuai dengan kaidah yangh benar. Yang akibatnya muncullah qowait dan cabang ilmu lainnya untuk mempelajari bahasa arab
3. bamaristan (rumah sakit tempat berobat dan merawat orang serta tempat studi kedokteran).
Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini adalah ilmu agama, ilmu sejarah dan geografi, ilmu bahasa, filsafat . Khalifah khalid bin walid mendirikan sekolah kedokteran ia melarang penderita kusta meminta-miinta di jalan bahkan ia menjamin kehidupan anak yatim dan terlantar. Ilmu pengetahuan merupakan suatu keahlian yang masuk pada bidang pemahaman dan pemikiran yang memerlukan sistematika dalam penyusunannya. Golongan non-arab sudah terbiasa dengan keahlian ini yang di sebut golongan mawalli yaitu golongan yang berasal dari bangsa asing dan keturunannya.kata mawalli berasal dari maula yaitu budak tawanan perang yang sudah di merdekakan. Dalam perkembangan selanjutnya mawali di pergunakan buat orang non-arab .

2.3 Kemunduran Dinasti Umayyah
Beberapa faktor yang menyebabkan bani umayyah hancur diantaranya :
a. sistem pergantian khalifah sesuai garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi masyarakat arab yang lebih menekankan aspek senioritas.
b. terbentuknya bani umayyah tidak bisa di pisahkan dari konflik politik pada masa ali. Sehingga orang yang tidak rela terbunuhnya ali dendam dan menghancurkan dari dalam.
c. pertentangan etnis antara bani qays dan bani kalb yang sudah sejak zaman sebelum Islam makin meruncing sehingga untuk menggalang persatuan dan kesatuan sangatlah sulit.
d. sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul berat kenegaraan tatkala mewarisi kekuasaan.
e. munculnya golongan yang di pelopori al-Abbas ibn abd al-muthalib yang mendapat dukungan dari berbagi pihak termasuk bani hasyim, syiah, mawali yang merasa di kelas duakan oleh bani umayyah.
Dinasti muawiyah mengalami kemunduran pada kepemimpinan khalifah walid bin yazid karena terjadinya peperangan yang dilakukan oleh bani abbas yang terjadi pada tahun 132 H atau 750 M.

Daftar pustaka
Suwito dan fauzan, sejarah sosial pendidikan Islam. kencana
Musyrifah sunanto, sejarah Islam klasik perkembangan ilmu pengetahuan Islam, kencana, jakarta, 2004 hal. 41-42
Mahmud yunus, sejarah pendidikan Islam hidakarya agung, Jakarta,1992 hal.82-95
Samsul Nizar, sejarah dan pergolakn pemikiran pendidikan Islam potret timur tengah era awal dan Indonesia, quantum teaching, jakarta, 2005 hal.7
Badri yatim, sejarah peradapan Islam, rajawali pers, Jakarta 1993, hal. 43
Ahmad syalabi, sejarah dan kebudayaan Islam 2, Pustaka Al-Husna, Jakarta,1982, hal. 35
Abu a'la Al-maududi,khilafah dan kerajaan,mizan, bandung, 1984 hal. 42